cybermap.co.id – Sebanyak 274 Rukun Warga (RW) di DKI Jakarta dinyatakan sebagai wilayah siaga tuberkulosis (TBC). Data ini disampaikan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai bagian dari upaya mempercepat eliminasi TBC di ibu kota.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, menyatakan bahwa wilayah tersebut memiliki beban kasus TBC tinggi berdasarkan laporan tahun 2023. “Penetapan ini dilakukan untuk mengintensifkan penemuan kasus aktif dan pengobatan tuntas,” kata Ngabila.

TBC masih menjadi salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian serius di Jakarta. Pada 2023, jumlah kasus TBC yang ditemukan di DKI Jakarta mencapai lebih dari 55.000 kasus. Angka ini menempatkan Jakarta sebagai salah satu daerah dengan kasus TBC tertinggi di Indonesia.

RW siaga TBC diidentifikasi berdasarkan tiga kriteria utama, yaitu jumlah kasus TBC tinggi, kepadatan penduduk, dan cakupan layanan kesehatan. Di wilayah-wilayah tersebut, Dinkes menggencarkan skrining aktif, penyuluhan, dan pemantauan pengobatan pasien.

Program ini juga melibatkan kader kesehatan di tingkat RT dan RW untuk mendeteksi secara dini warga yang mengalami gejala TBC, seperti batuk lebih dari dua minggu, penurunan berat badan drastis, dan berkeringat di malam hari.

Dinkes DKI menargetkan eliminasi TBC di Jakarta tercapai sebelum tahun 2030. Untuk itu, partisipasi aktif masyarakat menjadi sangat penting, terutama dalam mengenali gejala dan mendukung pasien agar menjalani pengobatan hingga sembuh.

“Semakin cepat kita temukan kasus, semakin cepat bisa disembuhkan dan rantai penularan bisa diputus,” tambah Ngabila.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga untuk tidak mengabaikan gejala batuk berkepanjangan dan segera periksa ke puskesmas terdekat.

Similar Posts