Pengertian dari mindset dalam bisnis adalah penting untuk membantu Anda meraih sukses. Dalam perjalanan bisnis, Anda banyak belajar dan berkembang dari setiap kesalahan yang ada, belajar merangkul tantangan, menelaah feedback negative, dan tidak merasa terancam dengan kesuksesan orang lain, juga menjadi pribadi yang tangguh.

Ada perbedaan antara growth mindset dan fixed mindset, seperti yang dinyatakan oleh Carol Dweck, seorang psikolog yang meneliti perilaku ini pada ribuan anak-anak selama 30 tahun. Individu dengan growth mindset percaya bahwa kecerdasan manusia bisa tumbuh berkembang, sedangkan individu dengan fixed mindset yakin bahwa kecerdasan manusia adalah tetap dan apa adanya yang dimiliki sekarang.

Fokus kepada psikologis user yang diciptakan oleh produk startup kita

Setiap startup yang membutuhkan user dalam jumlah besar dan berhasil punya growth luar biasa dalam hal tersebut hampir pasti menawarkan insight yang powerful untuk penggunanya.

Contohnya Facebook, menawarkan fasilitas bagi kita yang ingin memperlihatkan diri kita untuk bisa disukai orang lain, orang bisa melihat diri kita dengan Facebook. Snapchat bisa menggebrak karena menawarkan alternatif fasilitas berkomunikasi bagi mereka yang tidak suka tampil di depan umum. Atau Etsy menawarkan barang-barang untuk mereka yang ingin tampil unik dan berbeda dari barang-barang yang dijual di pasaran. Selalu ada insight kuat yang ditawarkan dalam setiap produk tersebut.

Growth is Never Done

Mindset yang satu ini saya akui memang sangat sulit untuk konsisten dilakukan. Mindset ini menekankan bahwa growth bukanlah sesuatu kondisi yang bisa dicapai kemudian selesai. Ia adalah proses berkelanjutan terus menerus, tidak pernah berhenti bergerak.

Kita tidak boleh cepat puas dengan capaian yang diraih dengan proses yang telah dilakukan. Itulah mengapa dalam proses menciptakan growth yang tinggi eksperimen harus terus dilakukan dan tidak pernah berhenti. Jika kita pernah mendengar konsep A/B testing, kalau bisa ada A/B/C/D/E dan seterusnya yang membuat kita bisa selalu mengoptimasi produk kita saat ini.

Seperti yang saya sampaikan di awal, taktik atau cara baru dapat selalu ditemukan untuk membawa keberhasilan kita melejitkan bisnis kita.

Love Your Data

Data adalah hal yang sangat penting dalam proses eksperimen tuk menemukan strategi meningkatkan growth kita. Tanpa data yang akurat dan representatif maka dapat membuat kita luput dari masalah atau aspek yang masih lemah dalam kinerja perusahaan.

Banyak para founder startup yang malas atau enggan untuk menganalisis data dari tools analytics yang digunakannya karena hal itu dianggap remeh dan buang waktu, padahal hal tersebut sangat penting.

Salah satu contoh data yang sangat penting untuk kita pantau dan optimasi adalah churn rate dari retensi penggunaan produk kita. Buat yang belum tahu, churn rate menunjukkan besarnya user produk kita yang berhenti subscribe/berhenti menggunakan produk kita dalam ukuran waktu tertentu.

Build the Culture of Growth

Membangun budaya perusahaan yang berorientasi growth bukanlah sebuah hal yang mudah. Ia tidak hanya meliputi aspek struktural, tapi juga mental para anggota timnya. Ia adalah bentuk komitmen sang founder startup untuk punya mental yang selalu ingin pertumbuhan kinerja startup kita lebih baik dari waktu ke waktu dengan waktu yang efisien.

Dari aspek struktural misalnya, harus ada tim atau orang yang bertanggung jawab dalam aspek growth startup tersebut. Kalau kita lihat beberapa startup di Sillicon Valley mereka sudah banyak yang mengadakan posisi VP of Growth, atau Director of Growth. Kerjaan sehari-harinya berarti senantiasa melakukan eksperimen dan agresif meningkatkan growth perusahaan mereka.

Similar Posts