cybermap.co.id – Sebuah daftar terbaru dari TasteAtlas memicu perdebatan setelah mencantumkan dua makanan khas Indonesia—Tinutuan dan Paniki—dalam kategori “50 Makanan Terburuk di Dunia”. Daftar ini berdasarkan rating pengguna global yang menilai rasa, tampilan, dan bahan makanan dari berbagai negara.
Tinutuan, bubur khas Manado yang terbuat dari campuran labu, singkong, jagung, dan sayuran, dikenal masyarakat Sulawesi Utara sebagai makanan sehat dan bergizi. Namun, bagi lidah internasional, kombinasi tekstur dan rasa uniknya dianggap kurang menarik.
Sementara itu, Paniki—masakan khas dari kelelawar yang dimasak dengan bumbu rica—masuk daftar karena dianggap ekstrem dan kontroversial, terutama di mata budaya luar yang menghindari konsumsi hewan liar. Meski begitu, Paniki memiliki tempat istimewa di masyarakat Minahasa dan kerap disajikan saat acara adat atau perayaan.
Masuknya kedua makanan ini memicu pro dan kontra di media sosial. Banyak netizen Indonesia menyayangkan daftar tersebut, menyebutnya sebagai bentuk kurangnya pemahaman terhadap kekayaan kuliner Nusantara.
Meski mendapat label “terburuk”, bukan berarti makanan ini tak layak dicoba. Sebaliknya, justru menunjukkan betapa beragam dan uniknya cita rasa dunia. Lagipula, rasa adalah soal selera—apa yang dianggap aneh oleh satu orang, bisa jadi hidangan favorit bagi orang lain.