Salah satu permasalahan mahasiswa ketika membuat tugas atau membuat skripsi adalah plagiasi, apalagi kini dibeberapa kampus sudah memberlakukan pengecekan plagiasi bahkan menetapkan standar ukuran skor plagiasi yang ditolerir. Untuk itu, kamu harus tahu teknik menulis parafrase yang benar agar terhindar dari plagiasi.
Parafrase online merupakan cara penyampaian suatu gagasan atau konsep dalam bahasa lain yang relevan, tanpa mengurangi maupun menambah isi konten aslinya. Sesuai dengan fungsinya, parafrase dipakai dalam berbagai bentuk karya tulis, seperti artikel, jurnal, berita, hingga berbagai jenis teks lainnya.
Tujuan dari penggunaan parafrase adalah untuk menghindari kemungkinan terjadinya plagiarisme, khususnya pada karya tulis yang menggunakan banyak sumber referensi dalam proses penulisannya. Parafrase digunakan sebagai alternatif lain dari metode quoting atau pengutipan, dalam urusan menulis.
Nah, untuk itu kamu harus tahu teknik menulis parafrase yang benar agar terhindar dari plagiasi. Tidak perlu khawatir karena Fimela.com kali ini akan mengulas secara mendalam teknik menulis parafrase beserta tipsnya. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Memahami Konsep Tulisan yang Akan di Parafrase
Teknik menulis parafrase yang pertama ialah memahami konsep dasar dari tulisan yang akan kamu parafrase. Hal ini penting dan merupakan langkah utama karena kamu akan kesulitan jika tidak memahami ide pokok dari paragraph maupun tulisan yang akan kamu sadur.
Dengan memahami konsep awal tulisan, kamu akan mudah mengeksplor banyak kosakata yang memiliki persamaan dengan kata yang digunakan pada tulisan tersebut. Tidak hanya itu, kamu juga bahkan bisa mengubah bentuk penulisannya, misalnya dari deduktif menjadi induktif maupun sebaliknya. Hal ini karena yang terpenting adalah ide pokoknya sama walaupun gaya penulisannya berbeda.
Perbanyak Kosakata dan Istilah
Selanjutnya, teknik menulis parafrase yang kedua ialah memperkaya diri dengan kosakata dan istilah kekinian yang tengah viral dan banyak digunakan oleh orang. Hal ini penting karena ketika kamu tahu banyak kosakata maka pada proses parafrase kamu tidak akan kesulitan utnuk memilih diksi yang tepat untuk mengganti kata yang sudah dipakai dalam tulisan tersebut.
Selain itu, dengan memperbanyak istilah kamu juga bisa menyingkat suatu maksud dari kata yang biasanya harus dijelaskan secara panjang. Cukup dengan satu istilah namun sudah mewakili ‘hal’ apa yang ingin kamu sampaikan. Untuk memperkaya diri dengan kosakata dan istilah maka kamu harus rajin membaca agar familiar dengan sejumlah kata dan istilah baru.
Memperhatikan Kaidah Penulisan
Berikutnya teknik menulis parafrase yang ketiga adalah memerhatikan kaidah penulisan dari rujukan yang kamu gunakan. Untuk Bahasa Indonesia, kamu bisa menggunakan Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Memerhatikan kaidah penulisan dalam teknik parafrase sangat penting terutama dalam hal pengutipan.
Kutipan sendiri terbagi menjadi dua, ada kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Tidak hanya itu saja, dalam parafrase kamu juga harus familiar dengan kalimat aktif dan kalimat pasif karena salah satu cara untuk menulis kembali atau menyadur tulisan adalah dengan mengubah kalimat aktif menjadi pasif dan sebaliknya. Kaidah penulisan berguna tidak hanya untuk parafrase tetapi juga untuk membuat tulisanmu terlihat rapi dan imiah.