Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir, Menteri Maruarar Sirait kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berbasis kesejahteraan rakyat. Kali ini, beliau menyerahkan 30 unit rumah panggung kepada warga di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang tinggal di wilayah rawan banjir dan kumuh.
Langkah ini tidak hanya simbolis, tetapi menjadi bentuk nyata dari pemerintahan yang hadir untuk rakyatnya. Dengan model rumah yang sesuai dengan kondisi geografis, program ini diyakini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan dan pesisir.
Latar Belakang: Permukiman Kumuh dan Ancaman Banjir
Muara Angke selama ini dikenal sebagai kawasan padat penduduk yang sering dilanda banjir pasang atau rob. Banyak warga tinggal di rumah semi permanen yang berdiri di atas tanah rawan air pasang. Kondisi ini tak hanya membahayakan keselamatan, tetapi juga berdampak buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup mereka.
Melihat kenyataan tersebut, pemerintah melalui kementerian terkait bergerak cepat dengan program penyediaan rumah layak huni berbentuk rumah panggung. Rumah-rumah ini dirancang agar lebih tahan terhadap genangan air, dan dibangun di atas struktur panggung yang kokoh.
Penyerahan Rumah: Langsung Diserahkan oleh Menteri Maruarar
Dalam acara seremonial yang berlangsung pada hari Senin (tanggal sesuai konteks), Menteri Maruarar Sirait secara langsung menyerahkan 30 kunci rumah panggung kepada warga penerima manfaat. Acara ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, pejabat daerah, serta warga sekitar yang antusias menyambut program tersebut.
Dalam sambutannya, Maruarar menegaskan bahwa pembangunan rumah ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi bagian dari gerakan sosial untuk menghadirkan keadilan dan kenyamanan hidup bagi masyarakat kecil.
“Pemerintah tidak boleh hanya hadir saat kampanye, tapi harus terus hadir saat rakyat butuh. Ini baru permulaan,” ujar Maruarar dalam pidatonya.
Manfaat Langsung bagi Warga
Penerima rumah mengaku sangat bersyukur dan merasa terbantu dengan program ini. Sebagian besar dari mereka merupakan keluarga nelayan dan pekerja informal yang selama ini tinggal di rumah seadanya.
Dengan hadirnya rumah panggung ini, warga kini bisa menikmati:
- Hunian yang aman dan tahan banjir
- Lingkungan yang lebih sehat dan tertata
- Rasa tenang dan nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari
Tak hanya itu, proyek ini juga membuka peluang kerja bagi warga setempat selama masa pembangunan, sehingga turut mendorong roda perekonomian lokal.
Kesimpulan: Rumah Panggung, Simbol Kehadiran Negara
Program pembangunan dan penyerahan 30 rumah panggung di Muara Angke membuktikan bahwa negara hadir untuk rakyatnya. Di tengah tantangan kehidupan warga pesisir, solusi konkret seperti ini memberikan harapan baru.
Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah pusat dan daerah, diharapkan lebih banyak warga bisa merasakan manfaat pembangunan yang merata dan adil, terutama di kawasan yang selama ini termarginalkan.