cybermap.co.id – Pendiri Lonely Planet, Tony Wheeler, mengungkapkan bahwa dia tidak berniat kembali ke Bali. Meski Bali terkenal sebagai salah satu tujuan wisata paling populer di dunia, Wheeler memiliki pandangan yang berbeda mengenai pulau tersebut. Menurutnya, perubahan besar yang terjadi di Bali dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam hal pariwisata massal dan pembangunan infrastruktur, membuat pengalaman di sana tidak seperti dulu lagi.
Wheeler, yang pertama kali mengunjungi Bali pada tahun 1970-an, merasa bahwa pulau ini telah kehilangan banyak pesonanya. Dulu, Bali dikenal dengan keindahan alamnya yang masih alami dan budaya yang kental. Namun, kini pulau ini dipenuhi dengan keramaian turis, pembangunan hotel, dan jalan-jalan yang macet. Hal ini, menurutnya, membuat Bali semakin jauh dari kesan autentik yang dulu membuatnya terpesona.
Selain itu, pengaruh pariwisata yang begitu besar juga berdampak pada kehidupan masyarakat lokal. Banyak penduduk yang terpaksa meninggalkan kebudayaan asli mereka untuk mengikuti tuntutan pariwisata. Tony Wheeler pun mengkritik kurangnya upaya untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan ekonomi dan pelestarian budaya Bali.
Meskipun demikian, Wheeler tetap mengakui bahwa Bali tetap memiliki daya tarik bagi banyak orang. Namun, bagi dirinya, pengalaman yang dia cari sekarang lebih kepada tempat yang menawarkan kedamaian dan ketenangan, bukan keramaian yang terus meningkat.
Secara keseluruhan, pendiri Lonely Planet ini menyuarakan pentingnya menjaga keberlanjutan pariwisata agar tempat-tempat seperti Bali tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang, tanpa mengorbankan keaslian dan budaya lokal.