Coklat, salah satu makanan manis yang paling disukai di dunia, ternyata tidak hanya menggugah selera, tetapi juga dapat mempengaruhi cara berpikir manusia. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kandungan dalam coklat, terutama kakao, memiliki efek positif pada otak, suasana hati, dan kognisi. Tetapi bagaimana sebenarnya coklat dapat memengaruhi cara kita berpikir? Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan antara coklat dan otak manusia.


1. Coklat Meningkatkan Fungsi Otak

Salah satu alasan mengapa coklat dapat mempengaruhi cara berpikir adalah karena kandungan flavonoid yang tinggi, terutama epikatekin, yang ditemukan dalam biji kakao. Flavonoid adalah senyawa antioksidan yang dikenal dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan aliran darah ke otak dapat meningkatkan kemampuan kognitif, termasuk memori dan kemampuan berpikir.

  • Peningkatan Memori: Beberapa studi menunjukkan bahwa flavonoid dalam coklat dapat meningkatkan memori jangka pendek dan kemampuan belajar. Ini disebabkan oleh peningkatan suplai oksigen dan nutrisi ke otak.
  • Kewaspadaan dan Konsentrasi: Coklat juga diketahui dapat meningkatkan kewaspadaan mental. Efek ini mungkin terkait dengan peningkatan sirkulasi darah yang memungkinkan otak untuk bekerja dengan lebih efisien.

2. Coklat Meningkatkan Mood dan Mengurangi Stres

Coklat, terutama yang mengandung banyak kakao, mengandung zat kimia yang dapat merangsang pelepasan endorfin dan serotonin dalam otak. Kedua bahan kimia ini sering disebut sebagai “hormon kebahagiaan” karena berperan dalam meningkatkan suasana hati dan memberikan rasa bahagia.

  • Endorfin dan Serotonin: Endorfin adalah bahan kimia yang memberikan rasa euforia atau kebahagiaan, sementara serotonin adalah neurotransmitter yang berperan dalam mengatur suasana hati, tidur, dan rasa nyaman. Peningkatan kadar serotonin dan endorfin dapat membantu mengurangi perasaan cemas atau stres, membuat seseorang lebih santai dan bahagia.
  • Mengurangi Stres: Selain itu, coklat mengandung magnesium, yang juga berfungsi untuk mengurangi stres dan menenangkan sistem saraf.

3. Coklat Dapat Meningkatkan Fokus

Coklat juga dikenal dapat meningkatkan fokus, berkat kandungan kafein dan teobrominnya. Kedua zat ini adalah stimulan yang dapat memberikan dorongan energi dan meningkatkan kewaspadaan.

  • Kafein: Coklat mengandung kafein dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan kopi, namun cukup untuk memberikan efek stimulan ringan yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan untuk fokus.
  • Teobromin: Teobromin adalah senyawa yang hanya ditemukan dalam coklat dan mirip dengan kafein, meskipun memiliki efek yang lebih ringan. Teobromin dapat meningkatkan energi, membuat otak lebih tajam, dan membantu seseorang untuk lebih fokus dalam aktivitas mental.

4. Efek Coklat pada Emosi dan Kreativitas

Selain meningkatkan mood, coklat juga dapat mempengaruhi emosi dan kreativitas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi coklat dapat meningkatkan aliran darah ke bagian otak yang berhubungan dengan kreativitas dan ide-ide baru. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa banyak orang merasa lebih kreatif dan terinspirasi setelah makan coklat.

  • Meningkatkan Kreativitas: Coklat dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan merangsang produksi neurotransmitter yang berperan dalam berpikir kreatif dan pemecahan masalah.
  • Memperbaiki Emosi: Coklat juga berperan dalam memperbaiki suasana hati, membuat kita lebih bahagia dan lebih siap untuk menghadapi tantangan.

5. Coklat Hitam vs Coklat Susu

Penting untuk diingat bahwa tidak semua jenis coklat memberikan manfaat yang sama bagi otak. Coklat hitam dengan kandungan kakao yang lebih tinggi (minimal 70%) lebih banyak mengandung flavonoid dan lebih sedikit gula dibandingkan dengan coklat susu, sehingga lebih bermanfaat untuk otak.

  • Coklat Hitam: Coklat hitam kaya akan flavonoid, antioksidan, dan zat-zat baik lainnya yang dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kemampuan kognitif.
  • Coklat Susu: Meskipun coklat susu juga mengandung kakao, kandungan gula yang lebih tinggi membuatnya kurang efektif dalam hal manfaat kognitif dibandingkan coklat hitam.

Similar Posts