cybermap.co.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa faktor cuaca menjadi penyebab utama keterlambatan sejumlah penerbangan domestik di Indonesia. Dalam keterangan resminya, Kemenhub menjelaskan bahwa gangguan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan kabut tebal, sangat memengaruhi jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat.

Menurut data yang dihimpun Ditjen Perhubungan Udara, sejumlah bandara besar mengalami penundaan jadwal terutama pada musim hujan. Hal ini dilakukan demi memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan. “Keselamatan adalah prioritas utama. Jika kondisi cuaca tidak mendukung, maka penundaan adalah langkah yang paling tepat,” ujar juru bicara Kemenhub.

Selain cuaca, faktor lain seperti kepadatan lalu lintas udara, gangguan teknis, dan operasional juga bisa memicu keterlambatan. Namun, kontribusi terbesar tetap datang dari faktor cuaca yang tidak dapat diprediksi secara akurat, terutama di wilayah-wilayah rawan seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

Sebagai respons, Kemenhub mendorong maskapai dan otoritas bandara untuk meningkatkan koordinasi serta memberikan informasi real-time kepada penumpang. Peningkatan sistem monitoring cuaca dan pengelolaan jadwal juga terus diupayakan agar dampak penundaan dapat diminimalkan.

Transisi:
Dengan meningkatnya intensitas cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir, penting bagi semua pihak dalam industri penerbangan untuk bersiap menghadapi potensi gangguan ini. Penumpang pun diimbau untuk selalu memantau informasi penerbangan dan memahami bahwa keputusan penundaan adalah bagian dari upaya menjaga keselamatan bersama.

Similar Posts