cybermap.co.id – Mei 2025 membawa cerita berbeda bagi para pemegang saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), terutama mereka yang memiliki saham dalam jumlah besar atau disebut “saham jumbo.” Meskipun kinerja emiten pelat merah ini relatif stabil, ternyata hasil investasi yang diraih tidak seragam. Apa penyebab beda nasib ini?
Transisinya terletak pada strategi beli dan waktu masuk pasar. Sebagian pemegang saham jumbo yang menambah porsi kepemilikannya sejak awal tahun menikmati cuan signifikan, seiring dengan penguatan harga saham BBRI didorong sentimen positif dari kinerja laba kuartal I-2025 dan prospek pembagian dividen interim. Namun, tak sedikit yang justru mencatatkan potensi rugi tak terealisasi. Hal ini ikut memengaruhi sikap saat pasar berfluktuasi.
Meski demikian, BBRI masih menjadi salah satu saham favorit di sektor perbankan dengan fundamental kuat. Fokus perusahaan terhadap ekspansi kredit UMKM, digitalisasi, serta kestabilan rasio keuangan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor jangka panjang.
Ke depan, arah pasar akan sangat bergantung pada data inflasi, suku bunga, serta arah kebijakan pemerintah baru pascapemilu. Apakah pemegang saham jumbo akan tetap solid atau mulai melepas? Waktu yang akan menjawab.