cybermap.co.id – Dedi Mulyadi, seorang politisi dan mantan Bupati Purwakarta, kembali mencuri perhatian publik dengan sikap tegasnya yang melarang acara wisuda di daerahnya. Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak akan dipengaruhi oleh pendapat siapa pun. Bagi Dedi, larangan wisuda ini merupakan bagian dari kebijakan untuk menjaga nilai-nilai pendidikan yang lebih substansial, yang menurutnya lebih penting daripada sekadar seremoni.
“Ini bukan soal siapa yang mengatakan, tetapi apa yang benar untuk masa depan generasi kita. Saya tak akan mendengarkan siapa pun yang mencoba mengubah keputusan ini,” ujar Dedi dalam pernyataannya.
Dedi menambahkan bahwa wisuda yang selama ini diadakan hanya sebagai formalitas dan tidak mencerminkan pencapaian nyata. Ia menginginkan agar para lulusan lebih fokus pada keterampilan praktis dan kesiapan untuk menghadapi dunia kerja, daripada mengandalkan simbol-simbol seremonial.
Keputusan ini tentu memicu perdebatan di masyarakat, namun Dedi tetap kukuh dengan pendiriannya dan siap menghadapi berbagai kritik. Ia mengingatkan bahwa kebijakan tersebut semata-mata untuk kepentingan jangka panjang bagi anak-anak muda yang akan datang.