Masyarakat pesisir Kalimantan Timur kini dihadapkan pada ancaman yang tidak boleh dianggap remeh. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI resmi mengeluarkan peringatan terkait meningkatnya kasus gigitan ular laut berbisa di wilayah tersebut. Jenis ular ini dikenal sangat mematikan dan bisa menyebabkan kematian hanya dalam hitungan jam jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Peringatan ini dikeluarkan menyusul laporan medis dari sejumlah fasilitas kesehatan di Kaltim yang mencatat peningkatan kasus gigitan ular laut, terutama di kawasan nelayan dan pesisir pantai.
Kenali Ciri-Ciri Ular Laut Berbisa
Ular laut yang berbahaya ini biasanya memiliki pola warna mencolok, seperti belang hitam dan putih atau kombinasi warna cerah lainnya. Meskipun ukurannya tidak sebesar ular darat, racunnya sangat mematikan. Bahkan, dalam beberapa kasus, gigitan ular laut tidak langsung terasa sakit sehingga korban tidak sadar dirinya telah tergigit.
Menurut data Kemenkes, racun ular laut mengandung neurotoksin yang dapat menyerang sistem saraf dalam waktu singkat. Jika tidak segera ditangani, korban bisa mengalami kelumpuhan hingga henti napas.
Kemenkes: Waspada Saat Beraktivitas di Laut
Sebagai langkah pencegahan, Kemenkes mengimbau masyarakat yang beraktivitas di laut, seperti nelayan, penyelam, dan wisatawan, agar selalu waspada. Gunakan pakaian pelindung, hindari menyentuh atau mendekati ular laut meskipun terlihat tidak agresif, dan selalu siapkan alat komunikasi untuk meminta pertolongan darurat.
Selain itu, Kemenkes meminta setiap puskesmas di wilayah pesisir untuk memastikan ketersediaan serum anti-bisa (antivenom). Dengan penanganan yang cepat, nyawa korban masih bisa diselamatkan.
Langkah Darurat Jika Tergigit
Apabila seseorang tergigit ular laut, langkah pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan segera membatasi pergerakan agar racun tidak cepat menyebar. Ikat area di atas luka gigitan dengan kain yang tidak terlalu ketat, lalu segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat.
Jangan mencoba menghisap bisa atau memotong area luka, karena hal tersebut justru memperburuk kondisi. Kemenkes juga menekankan pentingnya pelatihan pertolongan pertama bagi masyarakat pesisir, agar mereka siap menghadapi situasi darurat seperti ini.
Masyarakat Diminta Tidak Panik, Tapi Tetap Siaga
Meskipun situasi ini cukup mengkhawatirkan, Kemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik. Sebaliknya, edukasi dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman ini. Pemerintah daerah juga diminta aktif menyebarkan informasi dan mengedukasi warga di wilayah rawan.
Dengan kerja sama antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, risiko akibat gigitan ular laut dapat ditekan seminimal mungkin. Tetap waspada, lindungi diri, dan segera cari pertolongan jika menghadapi kejadian darurat di laut.