Mental yang baik merupakan cara hidup sehat impian semua orang. Zaman modern ini begitu banyak konflik terjadi, pada saat yang bersamaan tekanan datang silih berganti. Tingkat stress seseorang semakin semakin meningkat, mengakibatkan perilaku tidak wajar. Mental yang tidak sehat bukan berarti orang tersebut melakukan hal mencurigakan, tetapi berpikir negative setiap hari juga hal yang tidak semestinya dilakukan oleh orang normal.
Maka dari itu penting bagi kita menjaga mental yang sehat, karena hidup sehat impian semua orang tidak hanya soal fisik tapi cara berpikir.
Apa itu mental yang sehat?
Kesehatan mental meliputi kognitif, perilaku, dan emosional seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Mental merupakan dasar untuk manusia berpikir, merasakan, dan berperilaku. Orang terkadang menggunakan istilah “kesehatan mental” untuk menerjemahkan kondisi psikis seseorang.
“Kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana seseorang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.”
WHO menekankan bahwa kesehatan mental seseorang yang ideal harus melebihi standar rata-rata artinya harus lebih dari sehat. Puncak kesehatan mental tidak hanya tentang menghindari kondisi yang tidak diinginkan tetapi juga menjaga kesehatan dan kebahagiaan yang erkelanjutan. WHO juga menekankan bahwa menjaga dan memulihkan kesehatan mental sangat penting bagi individu, serta di berbagai komunitas dan masyarakat di seluruh dunia.
Di Amerika Serikat, National Alliance on Mental Illness memperkirakan bahwa hampir 1 dari 5 orang dewasa mengalami masalah kesehatan mental setiap tahun. Menurut National Institute of Mental Healthada 2017, diperkirakan 11,2 juta orang dewasa di AS, atau sekitar 4,5% orang dewasa, memiliki kondisi psikologis yang memprihatinkan.
Setiap orang memiliki risiko terkena gangguan kesehatan mental, tidak peduli usia, jenis kelamin, pendapatan, atau etnis mereka. Di AS dan beberapa negara maju lainnya, gangguan mental adalah salah satu penyebab utama kecacatan ekonomi. Keadaan sosial dan keuangan, faktor biologis, dan gaya hidup membentuk kesehatan mental seseorang. Sebagian besar orang dengan gangguan kesehatan mental memiliki lebih dari satu kondisi pada satu waktu.
Penting untuk dicatat bahwa kesehatan mental yang baik bergantung pada keseimbangan faktor yang rumit dan bahwa beberapa elemen kehidupan dan dunia pada umumnya saling tumpang tindih sehingga membentuk gangguan mental seseorang.
Faktor-faktor berikut dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental:
Tekanan sosial dan ekonomi
Ketersediaan keuangan yang terbatas (ekonomi kebawah) biasanya berisiko mengalami gangguan kesehatan. Sebuah studi tahun 2015 terhadap 903 keluarga di Iran mengidentifikasi beberapa penyebab sosial ekonomi dari kondisi kesehatan mental, termasuk kemiskinan dan tinggal di pinggiran kota besar. Keterbatasan akses kesehatan mental seseorang juga bisa mengakibatkan gangguan psikis seseorang semakin memburuk dan sulit untuk berubah.
Genetik dapat menjadi penyebab kesehatan mental terganggu
Banyak riset yang sudah membuktikan bahwa genetik adalah faktor yang menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan mental. Misalnya yang terjadi di Asia, kasus bunuh diri di Jepang tergolong tinggi lantaran nenek moyang zaman dulu pernah bunuh diri dengan menusukkan tubuh ke samurai tajam. Tapi faktor genetik bukanlah faktor tunggal dari penyebab gangguan mental seseorang hal eksternal juga bisa mempengaruhi mental.
Cara memulihkan kesehatan mental
Bantuan tim medis
Ada berbagai metode untuk menangani masalah kesehatan mental. Perawatan individual adalah metode yang ampuh untuk menyembuhkan seseorang dari penyakit mental. Beberapa strategi atau perawatan lebih berhasil jika dikombinasikan dengan yang lain.
Individu perlu bekerja sama dengan dokter yang dapat membantu mereka mengidentifikasi masalah pasien dan memberikan perawatan yang sesuai. Jenis pengobatan oleh tenaga medis biasanya dimulai dengan mencari tahu kesalahan dalam diri pasiennya. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan tes terbuka lewat kuesioner atau wawancara. Kemudian melakukan terapi seperti perilaku kognitif, terapi eksposur, dan terapi perilaku dialektis. Psikiater, psikolog, psikoterapis, dan beberapa dokter adalah orang yang berhak melakukan tindakan penyembuhan mental.