cybermap.co.id – Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa bekerja terlalu lama bukan hanya berdampak pada kelelahan fisik, tetapi juga dapat mengubah struktur otak. Temuan ini menjadi peringatan serius bagi para pekerja dan pemberi kerja untuk lebih memperhatikan keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan mental.
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University College London ini melibatkan pemindaian otak dari lebih dari 10.000 partisipan. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang secara konsisten bekerja lebih dari 55 jam per minggu memiliki perubahan pada area otak yang terkait dengan memori, emosi, dan proses pengambilan keputusan.
Dampak pada Fungsi Otak
Perubahan struktur ini dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, seperti sulit berkonsentrasi, mudah lupa, hingga peningkatan risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Peneliti menduga bahwa stres kronis akibat beban kerja yang tinggi memicu peradangan saraf dan mengganggu koneksi antarbagian otak.
Transisi ke Gaya Kerja Sehat
Temuan ini memperkuat pentingnya penerapan jam kerja yang sehat. Kesimpulannya, bekerja keras memang penting, tetapi menjaga otak tetap sehat jauh lebih krusial. Jika tidak, kita bisa kehilangan kemampuan berpikir jernih yang justru dibutuhkan untuk bekerja secara efektif.