Timbangan digital sudah sering kali dipakai masyarakat di era modern ini. Dalam beberapa kegiatan, banyak masyarakat membutuhkan alat pengukur berat. Timbangan tersebut sebagai alat ukur berat yang memiliki kualitas yang berbeda dengan jenis timbangan lainnya.

Alasan Harus Menggunakan Timbangan Digital

Sering kali timbangan manual tidak akurat dalam mengukur berat suatu barang. Tentunya hal ini menjadi merugikan, apalagi jika penggunaannya berkaitan dengan bisnis. Massa timbangan manual pun sangat berat. Belum lagi tidak bisa digunakan untuk mengukur barang yang ukurannya terlalu ringan. Banyak lagi kekurangan lainnya, seperti timbangan mudah berkarat jika pemilik mengabaikan perawatannya.

Maka dari itulah, masyarakat perlu beralih ke teknologi yang mengatasi semua masalah tersebut. Dengan cara beralih teknologi pada timbangan digital. Sesuai dengan namanya “digital”, jenis timbangan ini berhubungan erat dengan teknologi. Kualitas dan keakuratannya jauh lebih baik dari pada timbangan manual. Berdasarkan segi berat fisik timbangan pun memiliki massa yang ringan, tidak seperti timbangan manual yang amat berat.

Komponen Terpenting Timbangan Digital

Timbangan ini memiliki sistem dengan bantuan energi listrik. Penyaluran listrik menggunakan arus lemah yang tentunya akan memunculkan angka di bagian indikator. Berikut ini beberapa komponen timbangan tersebut yang harus Anda ketahui.

  • Pendeteksi Berat

Komponen yang melakukan pendeteksian ukuran berat suatu barang adalah loadcell atau disebut dengan sensor tekan. Sensor tersebut peletakannya di bawah plat tempat barang yang diukur diletakkan. Load Cell tersebut akan menerima gaya tekan dari barang tersebut dan mengubahnya menjadi bentuk sinyal. Kemudian, sinyal tersebut berubah lagi berupa angka yang tertera dalam layar atau indikator timbangan.

  • Sistem Pemrosesan dan Display

Sistem pemrosesan dan display ini bermula ketika barang yang diukur telah diletakkan di atas wadah timbangan dan menghasilkan tekanan. Dari tekanan hingga memunculkan angka merupakan hasil kerja sistem pemrosesan dan display. Nama lain dari display tersebut adalah layar timbangan.

  • Catu Daya Timbangan

Bagian catu daya berperan penting dalam menjaga keakuratan angka yang dihasilkan. Pada prinsipnya kinerja dari catu daya dengan memberikan suplai tegangan. Perlu diketahui suplai tegangan inilah yang akan memberikan energi agar sistem timbangan bekerja secara akurat.

Berbagai komponen yang bisa disebut sebagai catu daya diantaranya, tenaga listrik dan baterai. Catu daya memerlukan energi listrik yang disalurkan melalui kabel menuju timbangan. Jadi listrik ataupun baterai menjadi suplai sumber energi timbangan tersebut.

Hal-hal yang Wajib Diperhatikan Dalam Mengoperasikan Timbangan Digital

Mengoperasikan timbangan yang berteknologi digital tentunya berbeda caranya jika dibandingkan dengan timbangan manual. Berikut ini terdapat beberapa hal yang harus Anda ketahui.

  1. Letakkan Timbangan di Tempat yang Rata

Peletakan timbangan harus memperhatikan tempat yang datar. Sebagus apapun kualitas timbangan yang Anda miliki tentu perlu memperhatikan peletakan yang benar. Meletakkan timbangan pada tempat yang miring akan mempengaruhi keakuratan angka yang dihasilkan. Pastikan pula seluruh alas timbangan menyentuh tempat yang datar tersebut.

  • Pilihlah Tempat Peletakan Timbangan yang Kokoh

Peletakan timbangan juga tidak boleh sembarangan. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Janganlah meletakkan timbangan di atas tempat yang lentur. Pilihlah tempat yang kokoh agar mampu menahan beban timbangan beserta barang yang diukur. Semisalnya saja diletakkan di meja yang kokoh merupakan peletakan yang benar.

  • Menyalakan Timbangan

 Timbangan berteknologi digital memiliki tanda on/off untuk menyalakan dan mematikan. Jika hendak menimbang suatu barang, perlu menekan tanda on tersebut. Biasanya tanda tersebut terletak pada posisi bagian depan timbangan. Setelah menekan tanda on, timbangan tersebut dapat bekerja. Perlu diketahui ternyata tidak semua timbangan digital terdapat tanda on dan off. Ada sebagian timbangan yang tidak memerlukan tanda tersebut, namun secara otomatis on ketika kabel dihubungkan dengan listrik.

  • Tunggu Angka Nol (0) pada Display atau Layar Timbangan

Penggunaan timbangan digital akan menunjukkan angka yang akurat jika dimulai dari angka 0. Maka dari itulah, jangan tergesa-gesa menimbang barang ke atas wadah timbangan tersebut. Tunggu sejenak hingga display atau layar timbangan tersebut menunjukkan angka 0 terlebih dahulu.

Apabila display belum saja menunjukkan angka 0 walaupun sudah ditunggu beberapa saat, maka hendaknya menekan tombol “zero”. Tombol zero dimaksudkan untuk menormalkan kembali menuju angka 0. Apabila sudah tertera angka 0, maka timbangan ini siap digunakan.

Pemanfaatan Timbangan dalam Sektor Ekonomi

Timbangan diperlukan dalam berbagai bidang, seperti halnya sektor perdagangan, perindustrian, dan perusahaan jasa. Dalam keperluan bisnis seringkali membutuhkan alat ukur yang akurat karena berhubungan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika alat ukur memberikan hasil yang sebenarnya (akurat), maka tidak akan ada yang dirugikan.

Keakuratan suatu timbangan tergantung dari skala indikatornya. Apabila skala indikatornya relatif kecil, berarti keakuratan dan kedetailannya lebih tajam. Keakuratan tersebut bisa didapatkan dari timbangan berteknologi digital. Keunggulan dari timbangan ini lebih praktis dan simple untuk dioperasikan.

Berbagai Macam Timbangan Elektronik

Berbagai Macam Timbangan Elektronik

Nama lain dari timbangan elektronik adalah timbangan digital. Dewasa ini telah berkembang macam-macam peruntukan timbangan sebagai berikut.

  • Timbangan Kalori

Sering kali seseorang ingin mengetahui kandungan kalori dalam tubuh untuk pengecekan berat badan secara berkala. Dengan timbangan tersebut baik kalori, kandungan air dalam tubuh dapat terdeteksi. Tentu kualitasnya jauh lebih tinggi dibandingkan timbangan lainnya karena keperuntukannya yang mengharuskan kedetailan khusus.

  • Timbangan Berat Badan Manusia

Dewasa ini timbangan menunjukkan skala angka. Jadi angka yang tertera lebih akurat dibandingkan timbangan yang ditunjukkan dengan jarum. Jelas berbeda kualitasnya antara timbangan digital dan non digital. Apabila seseorang hendak mengukur berat badannya menggunakan timbangan non digital, maka perlu bantuan orang lain untuk melihatnya.

Jika tidak, seseorang yang sedang menimbang dirinya akan agak jongkok atau menundukkan kepalanya untuk melihat jarum yang bergeser. Jika hal tersebut dilakukan, maka jarum akan bergeser ke arah yang lebih berat. Tentu saja, hasilnya menjadi tidak sesuai dengan yang sebenarnya.

  • Timbangan Laboratorium

Timbangan jenis ini dikhususkan untuk mengukur berat yang sangat ringan. Tidak semua jenis timbangan dapat mengukur barang yang terlalu ringan. Biasanya yang membutuhkan timbangan laboratorium ini adalah tempat rumah sakit, laboratorium sekolah, dan berbagai perusahaan komersial industri.

  • Timbangan Dapur

Jenis timbangan dapur biasanya digunakan oleh pedagang, baik di toko maupun pasar. Tidak mungkin bisa dihindari alat ukur tersebut sebagai keperluan yang sangat penting. Perlu menimbang secara akurat agar tidak merugikan si penjual dan pembeli. Selain itu, timbangan digital lebih praktis.

  • Timbangan Pos Digital

Pos juga memerlukan timbangan untuk mengukur berat surat dan lain sebagainya yang dikirim. Menggunakan timbangan pos digital akan diketahui berat kiriman tersebut sebagai cara mengukur upah kirim atau tarif yang akurat.  Timbangan jenis ini juga cukup detail karena mampu mengukur berat barang yang sangat ringan dan kecil.

Berbagai macam timbangan beserta keperuntukannya telah dijelaskan dalam artikel ini. Pentingnya keakuratan ukuran sangatlah diperlukan dalam menimbang suatu barang. Kehidupan sehari-hari tidak luput dari pengukuran. Penjelasan yang telah dipaparkan mengharapkan pembaca mempertimbangkan keunggulan dari timbangan digital untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Similar Posts