cybermap.co.id – Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P, baru-baru ini mengkritik kebijakan Indonesia yang terus berubah setiap kali ada pergantian pemimpin. Menurut Megawati, kondisi ini sangat merugikan negara dan dapat menurunkan stabilitas ekonomi serta sosial yang telah susah payah dibangun. Dalam pernyataannya, Megawati menegaskan bahwa perubahan kebijakan yang terlalu sering justru memperburuk keadaan dan menciptakan ketidakpastian, baik di kalangan masyarakat maupun dunia usaha.
Megawati mengungkapkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, stabilitas politik dan ekonomi sangat diutamakan. Namun, belakangan ini, setiap pergantian presiden seperti membawa perubahan drastis dalam kebijakan, baik itu dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial. Hal ini mengundang kekhawatiran, karena bisa membuat rakyat Indonesia merasa tidak memiliki kepastian dalam arah perkembangan negara.
Dalam pandangannya, setiap pemimpin seharusnya memperhatikan dan melanjutkan kebijakan yang sudah terbukti berhasil, bukan malah mengganti kebijakan secara serampangan. Menurut Megawati, kebijakan yang tidak konsisten ini dapat membuat investor enggan berinvestasi di Indonesia karena ketidakpastian yang ada.
Lebih lanjut, Megawati juga menyoroti pentingnya menjaga kedewasaan dalam berdemokrasi. Ia mengingatkan bahwa demokrasi bukanlah ajang untuk saling menghancurkan, melainkan untuk bersama-sama membangun negara dengan kebijakan yang baik dan berkelanjutan. “Jika kondisi ini terus berlanjut, Indonesia bisa berada dalam bahaya besar,” tegas Megawati.
Pernyataan ini mengundang banyak perhatian, karena menunjukkan betapa pentingnya kestabilan kebijakan dalam menjaga kelangsungan pembangunan negara. Bagaimanapun juga, Indonesia membutuhkan kebijakan yang jelas dan konsisten untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyatnya.