cybermap.co.id – Selama ini, diabetes tipe 2 sering dikaitkan dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Namun, para ahli menegaskan bahwa orang dengan tubuh kurus juga tetap berisiko mengalami penyakit ini. Hal ini disampaikan oleh sejumlah dokter yang menyoroti pentingnya pemahaman mengenai faktor risiko diabetes yang tidak hanya bergantung pada berat badan.

Menurut dr. Andi Gunawan, SpPD, diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, atau terjadi resistensi insulin. “Banyak orang berpikir kalau mereka kurus, otomatis terbebas dari risiko diabetes tipe 2. Padahal, kondisi metabolik seseorang bisa terganggu meskipun berat badannya normal,” ujarnya.

Beberapa penyebab diabetes pada orang kurus antara lain adalah faktor genetik, pola makan tinggi gula dan karbohidrat olahan, kurang aktivitas fisik, serta penumpukan lemak di area perut yang tidak terlihat dari luar. Selain itu, stres kronis dan kualitas tidur yang buruk juga dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan sensitivitas insulin.

Dokter juga mengingatkan pentingnya rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, meskipun tubuh terlihat langsing. “Pemeriksaan kesehatan berkala penting untuk deteksi dini, karena diabetes tipe 2 seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal,” tambah dr. Andi.

Kesimpulannya, berat badan bukan satu-satunya indikator risiko diabetes.

Similar Posts