cybermap.co.id – Saraf terjepit bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia. Kondisi ini muncul ketika saraf mengalami tekanan atau penekanan dari jaringan di sekitarnya, seperti tulang, otot, atau ligamen. Akibatnya, muncul rasa nyeri, kesemutan, hingga mati rasa pada area yang terdampak.
Penyebab saraf terjepit sangat beragam. Salah satunya adalah postur tubuh yang buruk saat duduk atau berdiri dalam waktu lama. Kebiasaan ini dapat memberikan tekanan berlebih pada saraf, terutama di bagian leher dan punggung. Selain itu, cedera akibat aktivitas fisik atau olahraga juga sering memicu kondisi ini. Faktor lain yang tak kalah penting adalah usia. Seiring bertambahnya usia, tulang dan jaringan di sekitar saraf bisa mengalami perubahan seperti degenerasi, yang membuat saraf lebih rentan terjepit.
Meski saraf terjepit bisa menyerang siapa saja, pencegahan dapat dilakukan dengan mudah. Menjaga postur tubuh yang baik adalah langkah utama. Pastikan posisi duduk dan berdiri selalu tegak, serta hindari duduk terlalu lama tanpa istirahat. Melakukan peregangan secara rutin juga membantu menjaga kelenturan otot dan mengurangi tekanan pada saraf. Selain itu, hindari mengangkat beban berat dengan cara yang salah untuk mencegah cedera.
Jika sudah terasa gejala seperti nyeri atau kesemutan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat. Penanganan dini bisa mencegah kondisi memburuk dan mengurangi risiko komplikasi. Dengan menjaga pola hidup sehat dan menerapkan kebiasaan yang tepat, saraf terjepit bukan hal yang sulit dihindari, apalagi di usia muda.