cybermap.co.id – Kasus memilukan terjadi di Bima, Nusa Tenggara Barat, saat seorang bayi perempuan harus menjalani amputasi lengan setelah diduga mengalami malpraktik medis saat pemasangan infus. Insiden ini terjadi di RSUD Bima dan kini menjadi sorotan publik serta memicu gelombang simpati dan kemarahan di media sosial.

Peristiwa bermula saat bayi berusia beberapa hari itu dirawat karena kondisi demam. Namun, setelah pemasangan infus oleh tenaga medis, tangan sang bayi membengkak dan menghitam. Keluarga yang curiga terhadap kondisi tersebut langsung meminta penanganan lebih lanjut. Sayangnya, penanganan dianggap terlambat sehingga dokter memutuskan untuk mengamputasi lengan bayi guna menyelamatkan nyawanya.

Pihak keluarga sangat terpukul dan menuntut pertanggungjawaban pihak rumah sakit. Mereka menilai ada kelalaian dalam prosedur medis yang dilakukan. “Kami ingin keadilan. Anak kami harus kehilangan tangannya sejak bayi karena kelalaian,” ujar salah satu anggota keluarga kepada media.

Dinas Kesehatan setempat menyatakan sedang melakukan investigasi terkait kasus ini. Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bima juga menyatakan akan menelaah kronologi kejadian guna menentukan apakah terjadi pelanggaran standar operasional prosedur (SOP).

Kasus ini memantik kembali urgensi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di daerah, khususnya terkait keselamatan pasien. Banyak warganet mendesak agar kejadian serupa tidak terulang, dan sistem pengawasan rumah sakit diperketat.

Keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib dan menanti kejelasan hukum. Sementara itu, sang bayi masih menjalani pemulihan pascaoperasi dengan pengawasan medis intensif.

Similar Posts