Tangerang Selatan (Tangsel) tengah menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengkhawatirkan. Hingga pertengahan April 2025, tercatat 233 warga telah terjangkit DBD, berdasarkan data resmi dari Dinas Kesehatan Kota Tangsel.
Kenaikan kasus ini bukan hanya mengkhawatirkan, tapi juga menjadi peringatan serius bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama menjelang puncak musim hujan. Lingkungan yang lembap dan banyak genangan air diketahui menjadi sarang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, penyebar virus DBD.
Dinkes Tangsel Imbau Terapkan 3M Plus
Menanggapi peningkatan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel mengimbau masyarakat untuk kembali menggiatkan gerakan 3M Plus, sebagai langkah pencegahan utama DBD.
Gerakan 3M Plus mencakup:
- Menguras tempat penampungan air secara rutin,
- Menutup rapat semua wadah penyimpanan air,
- Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Sementara itu, “Plus” mengacu pada tindakan tambahan, seperti:
- Menabur larvasida di tempat penampungan air yang sulit dikuras,
- Menggunakan kelambu saat tidur,
- Menanam tanaman pengusir nyamuk,
- Memasang kasa pada jendela dan ventilasi.
Gejala DBD yang Harus Diwaspadai
Agar masyarakat lebih sigap, Dinkes juga mengedukasi tentang gejala awal DBD yang tidak boleh diabaikan, seperti:
- Demam tinggi mendadak,
- Nyeri otot dan sendi,
- Muncul bintik merah di kulit,
- Mual dan muntah,
- Sakit kepala hebat, terutama di belakang mata.
Jika mengalami gejala tersebut, warga diminta untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, agar dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium dan penanganan medis lebih lanjut.
Upaya Pemerintah: Fogging dan Edukasi Lingkungan
Sebagai langkah konkret, pemerintah setempat juga mulai melakukan fogging atau pengasapan di wilayah-wilayah yang ditemukan kasus DBD. Selain itu, penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rutin dilakukan oleh petugas Puskesmas dan kader kesehatan.
Namun, menurut Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, fogging bukanlah solusi utama. Ia menegaskan bahwa “pemberantasan sarang nyamuk adalah langkah paling efektif, dan itu hanya bisa berhasil jika dilakukan bersama-sama oleh seluruh warga.”
Kesimpulan: Cegah DBD Dimulai dari Rumah
Dengan jumlah kasus yang terus bertambah, kewaspadaan terhadap DBD harus menjadi prioritas. Pemerintah memang memiliki peran penting, namun tindakan pencegahan paling efektif tetap ada di tangan masyarakat.
Mari bersama-sama bergerak. Lakukan 3M Plus secara konsisten, jaga kebersihan lingkungan, dan sebarkan kesadaran kepada keluarga serta tetangga. Jangan tunggu hingga nyawa melayang baru kita bertindak.
DBD bisa dicegah, asalkan kita mau peduli dan bertindak sekarang juga!