cybermap.co.id – MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus) adalah virus yang menyerang saluran pernapasan dan pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada 2012. Meski jumlah kasusnya tidak sebesar COVID-19, MERS-CoV memiliki tingkat kematian tinggi, sekitar 35% dari kasus yang terkonfirmasi.
Virus ini umumnya menular dari unta ke manusia, namun penularan antarmanusia juga bisa terjadi, terutama di lingkungan rumah sakit. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sesak napas. Pada kasus berat, bisa menyebabkan pneumonia hingga kematian, terutama pada lansia atau penderita penyakit kronis.
Menjelang musim haji, pemerintah Arab Saudi dan organisasi kesehatan seperti WHO meningkatkan pengawasan terhadap penyebaran MERS-CoV. Para jemaah haji dan umrah pun diimbau untuk lebih waspada.
Langkah pencegahan penting yang perlu dilakukan antara lain: mencuci tangan secara rutin, memakai masker di tempat ramai, menjaga jarak dengan orang sakit, dan menghindari kontak langsung dengan unta atau produk hewan yang tidak dimasak matang.
Hingga kini, belum ada vaksin khusus untuk MERS-CoV. Pengobatan hanya bersifat suportif untuk meredakan gejala dan menjaga fungsi organ tubuh. Karena itu, pencegahan menjadi kunci utama.
Kementerian Kesehatan RI mengimbau jemaah untuk memantau kondisi tubuh sebelum dan sesudah ibadah, serta segera melapor jika mengalami gejala pernapasan.
Dengan kewaspadaan tinggi dan perilaku hidup bersih dan sehat, risiko penularan MERS-CoV selama di Tanah Suci dapat diminimalkan.